Sabtu, 09 April 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini para ahli memandang siswa adalah seorang individu yang aktif. Oleh karena itu, peran guru bukan satu-satunya pembelajar, tetapi sekedar pembimbing, fasilitator, dan pengarah. Belajar memang bersifat individual, yang berarti suatu keterlibatan langsung dengan pemerolehan pengalaman individual. Belajar juga tidak menjadi sekaligus, tetapi akan berlangsung penuh pengulangan, berkesinambungan tanpa henti.
Belajar efektif akan terjadi bila bahan belajar menantang siswa, ada balikan dan penguatan dari guru sebagai pembelajar. Meskipun belajar telah direkayasa secara paedagogis oleh guru, tetapi hasil belajar akan dipengaruhi oleh karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifat individual pelajar. Pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik pembelajar dan prinsip-prinsio belajar.
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang masing-masing memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa yang relative berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan cara mengajarnya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah:
1. Jelaskan prinsip-prinsip yang berlaku dalam belajar dan pembelajaran!
2. Jelaskan implikasi dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran!



C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengetahui prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran.
2. Mengetahui implikiasi prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran.
























BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang masing-masing memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa yang relative berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan cara mengajarnya.
Dalam kegiatan mengajar, guru harus menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran karena prinsip-prinsip belajar dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat bertindak secara tepat. Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran berkaitan dengan perhatian, motivasi, keaktifan, keterlibatan, pengulangan, tantangan, balikan, penguatan dan perbedaan individual.
1. Prinsip Perhatian
Menurut Sumadi S. (1984), perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar dan pengelohan informasi. Terungkap bahwa tanpa perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage Berliner, 21984:335).
Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Siswa harus membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. Pesan yang menjadi isi pelajaran seringkali dalam bentuk rangsangan suara, warna, bentuk, gerak dan rangsangan lain yang dapat diindera. Dengan demikian siswa diharapkan selalu melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran.

2. Prinsip Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar karena motivasi berkaitan dengan tujuan, seperti yang dikemukakan Petri (1986: 3), motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Menurut Sardima (1992: 25) ada tiga fungsi motivasi yaitu: (a) mendorong untuk berbuat (b) menentukan arah perbuatan dan (c) menyeleksi perbuatan.

3. Prinsip Keaktifan
Belajar adalah berbuat untuk mengubah perilaku. Tidak ada belajar kalau tidak ada keaktifan. Menurut John Dewey (dalam Daies, 1937: 31), belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri, guru sekedar pembimbing dan pengarah.
Dalam hal kegiatan belajar, Rousseay 9dalam Sardiman, 1992: 96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri dan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis.
4. Prinsip Keterlibatan Langsung
Dalam belajar melalui pengamatan langsung, siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi harus menghayati, berbuat dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukkan oleh John Dewey dengan “Learning by doing”, belajar harus dilakukan oleh siswa melalui perbuatan langsung. Keterlibatan siswa dalam belajar meliputi keterlibatan fisik dan mental emosional.



5. Prinsip Pengulangan
Menurut teori psikologi, daya belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada diri seseorang. Daya-daya tersebut terdiri dari daya mengamati, menanggapi, berpikir dan sebagainya.
6. Prinsip Tantangan
Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi kadang-kadang terdapat hambatan. Agar para siswa timbul motif untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan ajar haruslah menantang, misalnya: bahan pelajaran yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untu mempelajarinya, selain itu siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi.

7. Prinsip Balikan dan Penguatan
Berdasarkan teori belajar yang dikemukakan Thorndike dengan teorinya “Law of effect” dalam hal ini siswa akan lebih bersemangat belajar apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Hasil yang baik akan menjadikan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik pada usaha belajar selanjutnya. Namun, dorongan belajar itu menurut Skinner tidak oleh penguatan yang menyenangkan, tetapi juga yang tidak menyenangkan. Siswa yang belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan, nilai yang baik itu mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi (penguatan positif). Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, sehingga mendorongnya untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang jelek dan takut tidak naik kelas bias juga mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi (penguatan negatif).




8. Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Perbedaan tersebut terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.
Umumnya pembelajaran yang bersifat klasikal mengabaikan perbedaan individual siswa karena pada pembelajaran secara klasikal, siswa dilihat sebagai individu dengan kemampuan rata-rata. Untuk itu pembelajaran secara klasikal diupayakan menggunakan metode dan media secara bervariasi sehingga dapat memenuhi karakteristik siswa. Selain itu, tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa, sehingga siswa yang pandai, sedang dan kurang akan merasakan berhasil di dalam belajar.

B. Omplikasi Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa dan guru, tampak dalam setiap kegiatan perilaku mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Namun, perlu disadari bahwa implementasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa dan guru, tidak semuanya terwujud dalam setiap proses pembelajaran.

1. Prinsip Perhatian
Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Siswa diharapkan selalu melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran.
Guru sebagai penyelenggara dan pengelola kegiatan pembelajaran, diupayakan untuk membangkitkan perhatian siswa dengan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Implikasi prinsip perhatian guru tertampak pada perilaku-perilaku sebagai berikut:
a. Guru menggunakan metode secara bervariasi.
b. Guru menggunakan media sesuai dengan tujuan belajar dan materi yang diajarkan.
c. Guru menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton.
d. Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan membimbing (direction question).
2. Prinsip Motivasi
Implikasi prinsip motivasi bagi siswa disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara terus-menerus. Siswa dapat melakukannya dengan menentukan atau mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai, menanggapi secara positif pujian atau dorongan dari orang lain, menentukan target atau sasaran penyelesaian tugas belajar dan perilaku sejenis lainnya.
Implikasi prinsip motivasi bagi guru yang tertampak pada perilaku-perilakunya
adalah:
a. Memilih bahan ajar sesuai minat siswa.
b. Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa.
c. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin memberitahukan hasilnya kepada siswa.
d. Memberikan pujian verbal atau non-verbal terhadap siswa yang memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan.
e. Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa.
3. Prinsip Keaktifan
Prinsip Keterlibatan Siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk itu pembelajar dituntut untuk aktif secara fisik, intelektual dan emosional. Implikasi prinsip keaktifan siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping dan perilaku sejenis lainnya. Implikasi prinsip keaktifan siswa lebih lanjut menuntu keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.
Peran guru mengorganisasikan kesempatan belajar bagi siswa berarti mengubah peran guru dari bersifat mengindividualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan di dalam kondisi yang ada (Sten, 1998 : 224). Hal ini berarti pula bahwa kesempatan yang diberikan oleh guru akan menuntut siswa selalu aktif mencari, memperoleh dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, guru dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut:
a. Menggunakan multimetode dan multimedia.
b. Memberikan tugas secara individual dan kelompok.
c. Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil (beranggota tidak lebih dari 3 orang).
d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas, serta
e. Mengadakan tanya jawab dan diskusi.

4. Prinsip Keterlibatan Langsung
Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langusng bagi siswa misalnya adalah siswa ikut dalam pembuatan lapangan bola voli, siswa melakukan reaksi kimia, siswa berdiskusi untuk membuat laporan, siswa membaca puisi di depan kelas dan perilaku sejenis lainnya. Perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.
Untuk dapat melibatkan siswa secara fisik, mental emosional dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran, maka guru hendaknya merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan karakteristik isi pelajaran. Perilaku sebagai inplikasi prinsip keterlibatan langusng/berpengalaman diantaranya adalah:
a. Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada pembelajaran individual dan kelompok kecil.
b. Mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibandingkan dengan demonstrasi.
c. Menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa.
d. Memberikan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakan psikomototik yang dicontohkan.
e. Melibatkan siswa mencari informasi/pesan dari sumber informasi di luar kelas atau luar sekolah.
f. Melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.
Implikasi lain dari adanya prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman bagi guru adalah kemampuan guru untuk bertindak sebagai manajer/pengelola kegiatan pembelajaran yang mampu mengarahkan, membimbing dan mendorong siswa ke arah tujuan pengajaran yang ditetapkan.
5. Prinsip Pengulangan
Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan.Bentuk-bentuk perilaku pembelajaran yang merupakan implikasi prinsip pengulangan diantaranya adalah mennghapal unsur-unsur kimia setiap valensi, mengerjakan soal-soal latihan, menghapal nama-nama latin tumbuhan, atau menghapal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.
Implikasi prinsip pengulangan bagi guru adalah mampu memilihkan antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan dengan yang tidak membutuhkan pengulangan karena tidak semua pesan pembelajaran membutuhkan pengulangan. Pengulangan terutama dibutuhkan oleh pesan-pesan pembelajaran yang harus dihapalkan secara tetap tanpa ada kesalahan sedikit pun. Pengulangan juga diperlukan terhadap pesan-pesan pembelajaran yang membutuhkan latihan. Perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip pengulangan adalah:
a. Merancang pelaksanaan pengulangan.
b. Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan.
c. Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yang harus diulang.
d. Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan, dan
e. Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi.
6. Prinsip Tantangan
Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntunan dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses dan mengolah pesan. Siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya adalah melakukan eksperimen, melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.
Apabila guru menginginkan siswa selalu berusaha mencapai tujuan, maka guru harus memberikan tantangan pada siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Tantangan dalam kegiatan pembelajaran dapat diwujudkan oleh guru melalui bentuk kegiatan, bahan dan alat pembelajaran yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran. Perilaku guru yang merupakan implikasi prinsip tantangan adalah:
a. Implikasi dan mengelola kegiatan eksperimen yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya secara individual atau dalam kelompok kecil (3-4 orang)
b. Memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan masalah yang membutuhkan informasi dari orang lain di luar sekolah sebagai sumber informasi.
c. Menugaskan kepada siswa untuk menyimpulkan isi pelajaran yang selesai disajikan.
d. Mengembangkan bahan pembelajaran (teks, hand out, modul dan lainnya) yang memperhatikan kebutuhan siswa untuk mendapatkan tantangan di dalamnya, sehingga tidak harus semua pesan pembelajaran disajikan secara detail tanpa memberikan kesempatan siswa mencari dari sumber lain.
e. Membimbing siswa untuk menemukan fakta, konsep, prinsip dan generalisasi sendiri.
f. Guru merancang dan mengelola kegiatan diskusi untuk menyelenggarakan masalah-masalah yang disajikan dalam topik diskusi.

7. Prinsip Balikan dana Penguatan
Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa di antaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil belajar yang jelek.
Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran harus dapat menentukan bentuk, cara serta kapan balikan dan penguatan diberikan.Agar balikan dan penguatan bermakna bagi siswa, guru hendaknya memperhatikan karakteristik siswa. Implikasi prinsip balikan dan penguatan bagi guru berwujud perilaku-perilaku yang diantaranya adalah:
a. Memberitahukan jawaban yang benar setiap kali mengajukan pertanyaan yang telah dijawab siswa secara benar ataupun salah.
b. Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa pada waktu yang telah ditentukan.
c. Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja siswa (berupa makalah, laporan, klipping pekerjaan rumah), berdasarkan hasil koreksi guru terhadap hasil kerja pembelajaran.
d. Membagikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh guru, disertai skor dan catatan-catatan bagi pebelajar.
e. Mengumumkan atau mengkonfirmasikan peringkat yang diraih setiap siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.
f. Memberikan anggukan atau acungan jempol atau isyarat lain kepada siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan guru.
g. Memberikan hadiah/ganjaran kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas.


8. Prinsip Perbedaan Individual
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain akan membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri.
Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dituntut untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada tiap siswa. Guru harus mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik mereka orang per orang. Implikasi prinsip perbedaan individual bagu guru berwujud perilaku-perilaku yang diantaranya adalah:
a. Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.
b. Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran.
c. Mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan, dan
d. Memberikan remediasi ataupun penanyaan kepada siswa yang membutuhkan.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang ada, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Prinsip-prinsip belejar dan pembelajaran yaitu perhatian, motivasi, keaktifan, keterlibatan, balikan, penguatan dan perbedaan individual.
a. Prinsip perhatian, perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar, dari kajian teori belajar dan pengolahan informasi. Terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar
b. Prinsip motivasi, motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar karena motivasi berkaitan dengan tujuan
c. Prinsip keaktifan, Belajar adalah berbuat untuk mengubah perilaku. Tidak ada belajar kalau tidak ada keaktifan.
d. Prinsip keterlibatan, Dalam belajar melalui pengamatan langsung, siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi harus menghayati, berbuat dan bertanggung jawab terhadap hasilnya
2. Implikasi beberapa prinsip belajar dan pembelajaran, yaitu
a. Prinsip perhatian. Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah kea rah pencapaian tujuan pembelajaran. Siswa diharapkan selalu melatih indranya untuk memperhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran
b. Prinsip motivasi. Implikasi prinsip motivasi bagi siswa disadarinya oleh siswa bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mereka harus dibangkitkan dan mengembangkan secara terus-menerus.
c. Prinsip keaktifan. Implikasi prinsip keaktifan siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari reaksi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping dan perilaku sejenis lainnya. Implikasi prinsip keaktifan siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.

B. Saran
Saran kami sebagai penyusun makalah ini adalah agar makalah ini dapat dijadikan bahan belajar untuk kita semua, guna untuk menambah pengetahuan kita mengenai Belajar dan Pembelajaran, sehingga kelak kita dapat menjadi guru yang professional.








DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

http://uwi.aaezha.com/prinsip-prinsip-pembelajaran














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran ……………………………………………………… 3
B. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran 6

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini mengenai Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran serta Implikasinya. Ucapan terimakasih tak lupa kami tujukan kepada keluarga dan rekan-rekan kami yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam proses penyusunan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyajikan dua sub pokok materi yaitu prinsip-prinsip belajar dan pembelajarn serta implikasinya. Penysunannya dilakukan secara mendetail, dan menyeluruh, sehingga mudah untuk dipahami.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbatasan kami sebagai manusia biasayang tak luput dari kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Wassalam.

Kendari, 6 Maret 2011

penyusun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar